SELAMAT DATANG DI YAYASAN DZURAHMATIN MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) ANNUR CIGENTUR-CISEWU-GARUT 44166

Rabu, 09 November 2011

MEMBUAT TABEL PADA BLOG

Setiap tabel minimal tersusun dari tiga tag dasar yaitu tag <TABLE> yang menandai sebuah tabel, tag <TR> yang membentuk baris dan tag <TD> yang membentuk kolom. Masing-masing tag tersebut harus memiliki tag penutup.
Untuk lebih jelasnya berikut contohnya :


<TABLE>
<TR>
<TD>kolom 1 dari baris 1</TD>
</TR>
</TABLE>

Susunan tag-tag di atas memerintahkan kepada browser untuk menampilkan sebuah tabel yang terdiri dari satu baris dan satu kolom yang diisi dengan tulisan: kolom 1 dari baris 1.


kolom 1 dari baris 1

Mana tabelnya? Sesungguhnya, tabelnya ada, hanya saja tanpa bingkai (border). Ternyata, secara default, tabel menggunakan nilai border = 0 (nol) alias tanpa bingkai. Jadinya yang tampak hanya tulisan semata. Untuk membuat bingkai dari tabel tersebut, kita harus menyertakan atribut BORDER.

<TABLE BORDER=1>
<TR>
<TD>kolom 1 dari baris 1</TD>
</TR>
</TABLE>

Sehingga tabelnya tampak sebagai berikut:



kolom 1 dari baris 1
 
Semain besar nilai BORDER ( Bingkai ) yang di masukkan otomatis semakin besar juga Bingkai tabel yang di tampilkan seperti contoh berikut :

<TABLE BORDER=10>
<TR>
<TD>kolom 1 dari baris 1</TD>
</TR>
</TABLE>

Hasilnya akan seperti ini :




kolom 1 dari baris 1


Pada contoh di atas kita coba masukkan Nilai BORDER 10 ( Bingkai ) Maka otomatis bingkai tabel akan berubahkan....? seperti contoh di atas


Nah Silakan coba sendiri mengganti ukuran bingkai menjadi 2, 3 dan seterusnya lalu bandingkan hasilnya. Sekarang mari kita membagi tabel sebaris tersebut menjadi dua kolom. Artinya kita menambah sepasang tag TD lagi.
Seperti contoh berikut:

<TABLE BORDER=1>
<TR>
<TD> kolom 1 dari baris 1</TD>
<TD> kolom 2 dari baris 1</TD>
</TR>
</TABLE>

Beginilah hasilnya :


kolom 1 dari baris 1kolom 2 dari baris 1

Nah, bila anda ingin menambah sekian baris ke bawah, cukup menyalin ulang dari tag <TR> sampai </TR>. Sorot (blok) dari tag <TR> hingga </TR> lalu Copy (Ctrl+C). Tempatkan kursor di bawah tag </TR> lalu Paste (Ctrl+V). Sekian baris yang ingin anda buat, sekian kali pula anda harus menyalinnya (melakukan perintah Paste). Setelah itu tinggal meng-edit tulisan sesuai keinginan anda. Begini contohnya:

<TABLE BORDER=1>
<TR>
<TD>kolom 1 dari baris 1</TD>
<TD>kolom 2 dari baris 1</TD>
</TR>
<TR>
<TD>kolom 1 dari baris 2</TD>
<TD>kolom 2 dari baris 2</TD>
</TR>
</TABLE>

Tampilannya Akan menjadi:

kolom 1 dari baris 1kolom 2 dari baris 1
kolom 1 dari baris 2kolom 2 dari baris 2

Setelah atribut BORDER, atribut selanjutnya yang perlu kita ketahui adalah atribut CELLSPACING yang mengatur jarak antar sel dan CELLPADDING yang mengatur jarak antara sel dan tulisan di dalamnya. Misalnya:

<TABLE BORDER=1 CELLSPACING=10>
<TR>
<TD>kolom 1 dari baris 1</TD>
<TD>kolom 2 dari baris 1</TD>
</TR>
<TR>
<TD>kolom 1 dari baris 2</TD>
<TD>kolom 2 dari baris 2</TD>
</TR>
</TABLE>

Dengan penambahan atribut CELLSPACING=10 dalam tag TABLE berarti akan dihasilkan sebuah tabel dengan jarak antar sel adalah 10 pixel.

Beginilah tampilannya :

kolom 1 dari baris 1kolom 2 dari baris 1
kolom 1 dari baris 2kolom 2 dari baris 2

Sekarang mari kita coba bandingkan bila atribut CELLSPACING tersebut diganti dengan CELLPADDING.

<TABLE BORDER=1 CELLPADDING=10>
<TR>
<TD>kolom 1 dari baris 1</TD>
<TD>kolom 2 dari baris 1</TD>
</TR>
<TR>
<TD>kolom 1 dari baris 2</TD>
<TD>kolom 2 dari baris 2</TD>
</TR>
</TABLE>

Beginilah hasilnya :

kolom 1 dari baris 1kolom 2 dari baris 1
kolom 1 dari baris 2kolom 2 dari baris 2

Sedangkan kalau kedua tag tersebut dipakai bersama-sama seperti ini:

<TABLE BORDER=1 CELLSPACING=10 CELLPADDING=10>
<TR>
<TD> kolom 1 dari baris 1</TD>
<TD> kolom 2 dari baris 1</TD>
</TR>
<TR>
<TD> kolom 1 dari baris 2</TD>
<TD> kolom 2 dari baris 2</TD>
</TR>
</TABLE>

Akan menghasilkan tabel seperti ini:

kolom 1 dari baris 1kolom 2 dari baris 1
kolom 1 dari baris 2kolom 2 dari baris 2
Ternyata mudah, kan membuat tabel? Bila kita lihat tabel-tabel pada contoh di atas, tampak bahwa secara default, lebar kolom dan tinggi baris mengikuti lebar dan tinggi tulisan di dalamnya. Kita bisa mengatur sendiri lebar dan tinggi tabel, kolom dan barisnya dengan menggunakan atribut WIDTH (lebar) dan HEIGHT (tinggi). Misalnya:

<TABLE BORDER=1 WIDTH=100%>
<TR>
<TD>kolom 1 dari baris 1</TD>
<TD>kolom 2 dari baris 1</TD>
</TR>
<TR>
<TD>kolom 1 dari baris 2</TD>
<TD>kolom 2 dari baris 2</TD>
</TR>
</TABLE>

Bagaimana jadinya tabel dengan lebar 100% ?

kolom 1 dari baris 1kolom 2 dari baris 1
kolom 1 dari baris 2kolom 2 dari baris 2

Kesimpulannya, lebar tabel 100% artinya tabel tersebut akan melebar hingga memenuhi lebar tampilan halaman. Bila lebar setiap kolom tidak ditentukan, maka lebar 100% itu akan terbagi sejumlah kolomnya. Seperti dalam contoh di atas, karena terdiri dari dua kolom maka lebar masing-masing kolom adalah 50%. Nah, bagaimana bila kita ingin membagi lebar kolom tidak sama? Ya, caranya sama saja, yaitu dengan memasukkan atribut WIDTH dalam tag kolom.

<TABLE BORDER=1 WIDTH=100%>
<TR>
<TD WIDTH=25%>kolom 1 dari baris 1</TD>
<TD WIDTH=75%>kolom 2 dari baris 1</TD>
</TR>
<TR>
<TD WIDTH=25%>kolom 1 dari baris 2</TD>
<TD WIDTH=75%>kolom 2 dari baris 2</TD>
</TR>
</TABLE>

Bagaimana jadinya?
kolom 1 dari baris 1kolom 2 dari baris 1
kolom 1 dari baris 2kolom 2 dari baris 2

Bagaimana halnya dengan atribut HEIGHT (tinggi)? Atribut ini juga bisa disisipkan dalam tag TABLE dan tag TR (baris). Selain menggunakan persen untuk menentukan ukuran tabel, kita bisa pula menggunakan satuan pixel. Bila angka sesudah WIDTH dan HEIGHT tidak menggunakan persen (%), berarti satuannya adalah pixel. Contoh:

<TABLE BORDER=7>
<TR HEIGHT=40>
<TD WIDTH=150> kolom 1 dari baris 1</TD>
<TD WIDTH=250> kolom 2 dari baris 1</TD>
</TR>
<TR HEIGHT=80>
<TD WIDTH=150> kolom 1 dari baris 2</TD>
<TD WIDTH=250> kolom 2 dari baris 2</TD>
</TR>
</TABLE>

Ukuran border tabel kita ubah menjadi 7. Tinggi baris pertama adalah 40 pixel sedang baris kedua 80 pixel. Adapun lebar kolom pertama adalah 150 pixel sedang kolom kedua 250 pixel. Perhatikanlah bagaimana atribut-atribut di atas, menghasilkan tampilan tabel menjadi:

kolom 1 dari baris 1kolom 2 dari baris 1
kolom 1 dari baris 2kolom 2 dari baris 2





Selasa, 18 Oktober 2011

PENDIDIKAN DASAR TINGKAT SEKOLAH DASAR

Psikologi pendidikan dan psikologi perkembangan dengan jelas membeberkan kedudukan pendidikan dasar dalam perkembangan dan pembentukan kepribadian anak yang menjalani pendidikan persekolahan tingkat dasar. Pendidikan persekolahan tingkat dasar inilah yang meletakkan dasar perilaku bersekolah selanjutnya (Ki Sarino M, 1982 : 75). Anak didik yang belum mempunyai kesadaran yang mantap tentang kewajiban-kewajiban serta tugas-tugas persekolahan, bisa mengalami kegoncangan mental, ketika menemui pengalaman belajar-mengajar di sekolah yang membuatnya terperangah (Iman Sudiyat, 1982 : 33).
Sejarah pendidikan dasar di Indonesia menunjukkan bahwa bukan baru di tahun sembilan puluhan ini, bahasa asing di ajarkan. Sebelum Perang Dunia II di jaman penjajahan Belanda, di sekolah-sekolah HIS yang sederajat dengan SD, mulai kelas-3 diajarkan bahasa Belanda secara intensif (Sadtono, 1988 : 27). Dan setiap siswa merasa sangat bangga ketika mulai berkenalan dengan bahasa Belanda. Baru seminggu dia belajar bahasa Belanda, si anak sudah bisa mengucapkan sepatah dua patah kata dan atau frasa dalam bahasa Belanda. Ketika di rumah, si anak dengan ucapan yang belum sempurna, namun sudah berani mendemonstrasikan di hadapan ayah-ibunya bahasa yang baru saja dipelajarinya di sekolah. Di malam hari ketika belajar, anak ini membaca buku pelajaran bahasa Belanda yang diberikan sekolah kepadanya dengan suara yang keras, agar orang lain bisa mendengarnya (Lambut, 1988 ; 19).
Di Jaman pendudukan Jepang, sejak kelas 2 Sekolah Rakyat, siswa harus belajar bahasa Jepang melalui aksara Katakana dan Hirakana. Baru di kelas 4 diajarkan aksara Kanji. Secara jujur harus pula dikatakan bahwa siswa Sekolah Rakyat yang belajar bahasa Jepang itu, dapat berbahasa Jepang dengan baik (Lambut 1988 : 36). Semua itu menunjukkan bahwa pelajaran bahasa asing di masa lalu, tidak menimbulkan masalah yang buruk bagi pembelajaran bahasa dan ilmu yang diperuntukkan bagi pendidikan dasar itu.